Krisis Air di Utara: Ketidakadilan Akses Air di Bali

Made Suartini berbagi suka duka menjadi petani di Desa Les, 6 Mei 2023 (Foto: Bandem Kamandalu)

Air mengalir di sepanjang jalur irigasi dan menghidupi padi-padi yang mulai tumbuh di sebuah desa pesisir utara Bali. Desa yang dipenuhi hamparan terasering yang membuka pandangan langsung ke laut. Pemandangan dan masa yang indah itu kali ini hanya menjadi kenangan Made Suartini, petani dari Desa Les. Tidak pernah terbayang oleh perempuan berusia 70 tahun ini, bahwa padi-padi itu akan hilang dan menjadi lahan kering yang berbentuk terasering. “Dulu kan yehne gede, sing ade kemu-mai, cukup untuk ngurus carik. Mangkin nak nyiram ten dados driki, ten ade iyeh. Wawu hujan, wawu wenten air. [Dulu airnya masih besar, tidak perlu kesana-kesini, cukup untuk menyiram sawah. Tapi sekarang menyiram tidak bisa, tidak ada air. Kalau ada hujan, baru ada air],” ungkap Made Suartini.

Read more

As I Want: Suara Kami Akan Lebih Lantang Lagi

*Caution Trigger Warning*

“Why is giving birth to a girl a lifelong worry?” 

Photo Source: https://cineuropa.org/film/397408/

Seorang perempuan yang sedang mengandung tampak mengelus-elus perutnya. Muncul gambar hitam putih dan banyak percakapan yang ia pertanyakan sendiri. Sampai pada satu titik, ia mengutip sebuah pernyataan, “you can hang your diploma on the kitchen,” sebab kata mamanya tempat terbaik untuk perempuan adalah rumah suami. Seolah itulah jawaban dunia atas pertanyaan-pertanyaannya tentang dirinya.

Read more