
Jeritan beberapa perempuan terdengar dari balik layar ponsel saya.
Layar hitam dihiasi beberapa kalimat muncul. Salah satu petikan kalimatnya berbunyi, “Dalam beberapa kasus, perlawanan dipimpin oleh perempuan”. Dalam layar itu, muncul seorang jurnalis perempuan bernama Febriana Firdaus. Dia duduk di bandara sembari mengingat kejadian empat tahun lalu saat dirinya menyaksikan ibu-ibu Kendeng menyemen kaki mereka di depan Istana Negara.
Cerita perempuan tersebut terekam dalam sebuah film dokumenter yang diproduksi The Gecko Project dan Mongabay. Film berjudul Tanah Ibu Kami ini telah tayang perdana pada 2 November 2020 di kanal YouTube The Gecko Project.