Rahim yang Berbicara

Budaya patriarki yang masih dominan dianut di Indonesia menyebabkan segala lini baik dalam keseharian, pendidikan, kebudayaan, bahkan seni membuat perempuan (secara sengaja atau tidak) dianggap sebagai bagian dari pelengkap saja. Dengan demikian, okupasi ruang baik dalam keseharian maupun ruang publik kerap didominasi oleh laki-laki. Dominasi tersebut berimbas pula pada skena seni, salah satunya adalah skena seni rupa yang ada saat ini. Munculnya nama-nama perupa perempuan dalam skena seni rupa membuat berbagai perspektif muncul termasuk narasi perempuan yang setidaknya menjadi validasi bahwa narasi-narasi dalam seni rupa tidak hanya diproduksi oleh laki-laki. 

Photo by Trisha Thompson Adams

Dewi Candraningrum mulai terdengar sebagai aktivis, akademisi sekaligus perupa perempuan yang melahirkan karya-karya lukisan dengan tema yang cukup spesifik; pendokumentasian rahim. Dewi Candraningrum adalah pengajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta, ia juga kerap kali bersolidaritas untuk gerakan perempuan, lingkungan dan kemanusiaan. Salah satu aktivismenya dapat dilihat pada Gerakan Kendeng melawan pabrik semen. Aktivisme dan latar belakang kultural tersebut cukup banyak mempengaruhi karya-karyanya. Dewi mulai menekuni dunia seni rupa melalui lukisan-lukisannya tentang perjuangan perempuan.

Read more

Dibalik Bencana Ekologi yang Terjadi Saat Ini

Indonesia telah mengalami 1.926 kali bencana alam berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebagian besar dari bencana yang terjadi hingga Juni 2022 ini adalah banjir (747) dan cuaca ekstrem (690), kemudian diikuti bencana tanah longsor (373) dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) (92). Empat bencana yang mendominasi ini sebenarnya sudah kerap menghampiri Indonesia dan telah dilakukan upaya mitigasi menurut BNPB. Bahkan institusi kebencanaan ini telah menyatakan bahwa Indonesia sudah mengalami darurat ekologis. Namun, upaya-upaya mitigasi yang dilakukan terkadang luput dari sumber masalah yang ada. Bencana langganan itu menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia  (Walhi) terjadi akibat dari kerusakan lingkungan hidup yang semakin masif.

Photo by Norman Meyer on Unsplash

Read more

As I Want: Suara Kami Akan Lebih Lantang Lagi

*Caution Trigger Warning*

“Why is giving birth to a girl a lifelong worry?” 

Source; https://cineuropa.org/film/397408/

Seorang perempuan yang sedang mengandung tampak mengelus-elus perutnya. Muncul gambar hitam putih dan banyak percakapan yang ia pertanyakan sendiri. Sampai pada satu titik, ia mengutip sebuah pernyataan, “you can hang your diploma on the kitchen,” sebab kata mamanya tempat terbaik untuk perempuan adalah rumah suami. Seolah itulah jawaban dunia atas pertanyaan-pertanyaannya tentang dirinya.

Read more

Menghadapi Perubahan Iklim

Bencana bertubi-tubi muncul sepanjang tahun 2021. Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Indonesia, tepatnya Nusa Tenggara Timur yang telah menelan ratusan korban dan kerugian lebih dari Rp. 24.409.100.000. Di belahan bumi lainnya, bencana yang tak terduga terjadi. Hujan ekstrim dan badai telah menyebabkan banjir bandang di Jerman dan Belgia. Kemudian gelombang panas telah menghasilkan kebakaran hutan di Yunani, Amerika Serikat, Canada, dan Australia.

PLTU Batubara di Desa Celukan Bawang, Buleleng (Foto by Gusti Diah)

Read more

Perempuan yang Melawan dalam Film Tanah Ibu Kami

Tanah Ibu Kami (Full Movie) - YouTube
Foto Mama Aleta; Yotube The Gecko Project

Jeritan beberapa perempuan terdengar dari balik layar ponsel saya.

Layar hitam dihiasi beberapa kalimat muncul. Salah satu petikan kalimatnya berbunyi, “Dalam beberapa kasus, perlawanan dipimpin oleh perempuan”. Dalam layar itu, muncul seorang jurnalis perempuan bernama Febriana Firdaus. Dia duduk di bandara sembari mengingat kejadian empat tahun lalu saat dirinya menyaksikan ibu-ibu Kendeng menyemen kaki mereka di depan Istana Negara.

Cerita perempuan tersebut terekam dalam sebuah film dokumenter yang diproduksi The Gecko Project dan Mongabay. Film berjudul Tanah Ibu Kami ini telah tayang perdana pada 2 November 2020 di kanal YouTube The Gecko Project.

Read more

Tren Masker: Dari Pelindung Menjadi Fesyen

Sumber foto kolase1 2 3 4 5

Tren masker di dunia semenjak COVID-19 dimulai dari sosial media. Para pesohor dengan bangga memperlihatkan berbagai koleksi masker mereka yang cenderung senada dengan pakaian yang dikenakan. Heuritech melansir, dari Januari 2020 hingga Mei 2020 jumlah posting menggunakan masker di instagram terus meningkat. Sebagian besar dipenuhi oleh para influencers di masing-masing negara yang membuat konten dengan tujuan memotivasi masyarakat untuk menggunakan masker, dengan mereka sebagai contoh.

Jika tren menggunakan masker baru muncul pada awal tahun 2020 ketika pandemi COVID-19. Beda halnya dengan berbagai negara di Asia Timur, khususnya Jepang, Cina, ataupun Korea Selatan. Penggunaan masker di negara-negara tersebut telah menjadi bagian dari budaya yang dikenakan setiap hari.

Read more

Mengapa Endek menjadi Pilihan Dior dalam Koleksi Spring-Summer 2021?

Courtesy of Vogue

Dior hadir dengan perubahan yang cukup ekstrim di Paris Fashion Week 2020. Creative Director Dior, Maria Grazia Chiuri mengakui transformasi ini cukup jauh dari tampilan Dior pada umumnya, karena sebelumnya Dior adalah rumah mode yang dikenal dengan koleksi couture-nya. Vogue melansir, penampilan baru Dior di koleksi Spring-Summer 2021 kali ini dapat dilihat dari hadirnya sentuhan etnik di berbagai koleksi The New Silhouette Dior: jaket dengan pakaian dan celana. Salah satunya penggunaan kain Endek asal Bali, Indonesia. 

Untuk pertama kalinya Dior memilih ikat asal Bali ini sebagai bagian dari koleksi ready-to-wear. Dari sekitar 86 koleksi terbaru Dior, terdapat 9 desain dengan motif kain Endek. Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri di Paris, penggunaan Endek merupakan upaya Christian Dior untuk mengangkat nilai dari kebudayaan serta craftsmanship dari para penenun khususnya perempuan. Selain itu, Christian Dior juga berencana untuk mencantumkan daerah asal kain Endek dalam label baju atau pakaian nantinya, sebagai bentuk pengakuan terhadap para penenun di Bali. Khusus untuk koleksi chiné dan penggunaan teknik ikat ini dipercaya Chiuri sebagai interpretasi dari berbagai budaya berbeda yang dikombinasikan dalam sebuah pakaian.

Read more

Kembalinya Tren Tie Dye di Masa Pandemi Corona

Tie dye seakan menjadi unofficial uniform dikala pandemi corona. Style ini kembali menjadi tren fesyen ketika orang-orang harus menghabiskan waktunya lebih lama di rumah saja. Semua orang, dari selebritas, influencer, hingga youtuber pun turut ambil bagian dalam tren mode ini. Para pesohor yang biasanya identik dengan street fashion-nya, saat ini berbalik mempopulerkan home fashion.

Bahkan mengutip Today, dalam platform sosial-kreatif Pinterest, untuk pencarian dengan kata kunci “tie-dye at home” meningkat tajam hingga mencapai 462% dari minggu sebelumnya—per-April 2020. Disusul dengan kata kunci “how to crumple tie-dye” dengan peningkatan 376%. Dalam wawancara Larkin Brown—Pinterest’s experience researcher—bersama Today, menurutnya “peningkatan pencarian soal tie-dye terjadi ketika model ini tidak hanya menjadi konsumsi semata, melainkan dapat disesuaikan sebagai aktivitas DIY di rumah.”

Read more

Two-color Hair: Tren Personal Fesyen

Tanggal 26 Juni 2020 lalu Blackpink comeback dengan single terbarunya berjudul How You Like That. Girlband asal korea ini juga merilis video klip di kanal Youtube-nya. Selain penampilan Blackpink yang sangat totalitas dan menakjubkan, ada yang menarik dalam video klip tersebut, yaitu perubahan gaya rambut Jennie yang terkesan sangat berani dan suited her. Blinks—sebutan untuk penggemar Blackpink—menyebut style baru Jennie dengan hairband bangs.

Seperti dilansir Koreaboo, menurut pengakuan Jennie gaya rambut ini terinspirasi dari gaya rambutnya semasa SMA. Sebelum pemegang posisi main rapper ini memulai debutnya bersama Blackpink, ia mengecat rambut bagian dalamnya menjadi blonde sehingga menghasilkan model rambut two-color, seperti penampilannya di video klip G-Dragon “That XX”.

Read more